Minggu, 16 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 10


Hari ke 10, Ayah Hamas sudah jadwalnya pulang ke rumah setelah dua minggu merantau. Namun kali ini bertepatan juga dengan selamatan syuro di rumah simbah letaknya tetangga kota. Nah kemana kah ayah pulang? Apakah ke rumah kami atau ke rumah simbah?
.
Acaranya malam hari. Dan sepertinya Hamas sudah tidur jadwalnya. Akhirnya diputuskan ke rumah simbah saja. Itu setelah sepanjang hari berubah-ubah terus keputusannya. Namun syukurnya kali ini tidak ada miskom lagi dengan ayah. Alhamdulillah.
.
Tentang cerita Hamas hari ini, dia dipijat oleh tukang urut langganan kami. Uniknya, sedari dia mulai mengenali orang-orang, tiap kali baru melihat mbah tukang urut padahal belum diapa-apakan sudah menangis duluan. Setiap kali pijat selalu drama. Ia berusaha melepaskan diri dari pijatan. Padahal setelah pijat, tidur menjadi lebih nyenyak.
.
Untuk healing rasa takutnya dipijat, kami terus mengulang-ulang sounding, "Dipijat mbah *** badannya enak kan? Dipijat endak sakit. Badan jadi enak. Bobok nyenyak. Iya kan? Coba sini dipinyik-pinyik." sambil kami praktekkan memijatnya langsung. Dia senang sekali dipijat orang rumah meski masih takut dengan orang lain yang memijatnya.
.
Alhamdulillah hari ini sudah ada perkembangan, dia tak lagi langsung menangis melihat tukang urut langganan kami. Dan ketika dipijat, badannya mapan sendiri tapi lucunya dia menangis.
.
Hihi menggemaskan. Alhamdulillah sehat terus ya, Nak. Teruslah bertumbuh.
.
#hari10
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar