Minggu, 23 Februari 2014

Jalan Cinta Para Pejuang

Aku tau engkau bersedih
Aku tau engkau terluka
Aku tau kau merasa berbeda

Tapi engkau juga harus tau
Dahulu, ada yang menangis lebih banyak
ada yang terluka lebih dalam
Dan ada yang diasingkan melebihi orang gila

Bukan, ini bukan pembelaan
Juga bukan ratapan duka
Hanya seuntai kata, bahwa
Selamanya yang berujung bahagia
itu berawal dari nestapa lara
para pelakunya

Maafkan, maafkan,
seharusnya kalam terkasat mata
seperti permata bersilauan
Hanya karna tak sempurna membawa,
bagimu nampak debu permukaan

Lihatlah dengan permata hatimu
Saudaraku,,
Bahwa kebaikan, selamanya tetaplah permata
Bahwa keburukan, selamanya tetap tampak asalnya

Dari sini, aku meminta
segalanya tuk ikhlaskan alfa
Semuanya yg tampak berdebu
tulus dari qalbu daku merindu
aliran embun sejuk maafmu

Iringilah melangkah
kaki kita bersama-sama
Dalam ukhuwah yang indah
Surga dalam mata, hati kita

Teruslah kokoh bagai baja
Teruslah kokoh bangunan kita
Islamlah tujuan
Ridho Allah dalam genggaman

------------
Teruntukmu yang sedang merajut benang-benang persaudaraan Islam yang agung tak mengenal ruang dan waktu..
Bercita-citalah dalam goresan mimpimu, kita semua bertemu lagi kelak di surga-Nya. Insya Allah.
Bismillah...

Ahad, 5 januari 2014, ruang KHD FIS UNY lantai 2, pukul 16.11 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar