Perfeksionis. Serapan kata dari bahasa inggris perfectionist, artinya orang yang ingin segalanya sempurna. Baiknya, seseorang dengan selera seperti ini akan melakukan segalanya dengan usaha terbaik. Atau orang seperti ini hanya ingin hasil akhir yang sempurna? Tak peduli bagaimana caranya? No, big no!
Perfeksionis akan berusaha sempurna dari berbagai segi yang akan mendatangkan ketenangan hatinya. Biasanya, cara berpengaruh terhadap kepuasannya. Ia tak akan bernama perfeksionis jika dari proses saja tidak sesuai seharusnya yang akan menodai kriteria kesempurnaan versinya.
Orang perfeksionis biasanya lebih dipercaya kemampuannya dalam penyelesaian sesuatu. Ia tahu betul detailnya. But, yang perlu dicatat, orang perfeksionis boleh, tapi,
1. Jangan karena ingin sempurna, jadi molor dari tenggat waktu.
Terkadang orang perfeksionis ingin mengerjakan segalanya sendiri supaya betul-betul sesuai maksudnya. Tugas deadline tinggal beberapa menit demi rapi dan bagusnya tampilan tugas masih aja diedit lagi. Stop! Perfect boleh, tapi pertimbangkan juga hal lain yang akan menjadi aktivitas berikutnya terlambat atau tidak.
2. Jangan meremehkan orang lain
Hanya karena yang lain tampak tak lebih bagus pencapaiannya daripada sang perfeksionis, jangan sampai timbul rasa meremehkan. Itulah kejatuhan yang sebenarnya bagi para perfeksionis. Bisa jadi yang lain tampak tak sebaik punyanya, akan tetapi memberi kemanfaatan lebih banyak tanpa sepengetahuan sang perfeksionis.
3. Jangan berpikir bahwa semua orang punya pemikiran yang sama dengan sang perfeksionis.
Terkadang, sang perfeksionis akan berkata, bagaimana bisa dia tidak melakukan 'ini' dulu, kan dia seharusnya sudah berpikiran kesana. Kog bisa ya dia gak ngerti.
Nah, inilah penyakit orang perfeksionis. Terkadang ia terlalu berharap semua orang lain sesuai standardnya, dan menganggap standardnyalah yang paling baik. Orang lain yang tidak sesuai dianggapnya di bawah levelnya, padahal belum tentu demikian. Orang perfeksionis perlu belajar bahwa semua orang punya karakter berbeda-beda yang hendaknya dihargai dan diarahkan dengan semestinya jika nampak kurang tepat. Bukan untuk dicela.
Beberapa catatan di atas tak semua belum dijalankan sang perfeksionis. Jika kamu perfeksionis, beruntunglah. Dan jangan lupa tetap rendah hati :)
Perfeksionis akan berusaha sempurna dari berbagai segi yang akan mendatangkan ketenangan hatinya. Biasanya, cara berpengaruh terhadap kepuasannya. Ia tak akan bernama perfeksionis jika dari proses saja tidak sesuai seharusnya yang akan menodai kriteria kesempurnaan versinya.
Orang perfeksionis biasanya lebih dipercaya kemampuannya dalam penyelesaian sesuatu. Ia tahu betul detailnya. But, yang perlu dicatat, orang perfeksionis boleh, tapi,
1. Jangan karena ingin sempurna, jadi molor dari tenggat waktu.
Terkadang orang perfeksionis ingin mengerjakan segalanya sendiri supaya betul-betul sesuai maksudnya. Tugas deadline tinggal beberapa menit demi rapi dan bagusnya tampilan tugas masih aja diedit lagi. Stop! Perfect boleh, tapi pertimbangkan juga hal lain yang akan menjadi aktivitas berikutnya terlambat atau tidak.
2. Jangan meremehkan orang lain
Hanya karena yang lain tampak tak lebih bagus pencapaiannya daripada sang perfeksionis, jangan sampai timbul rasa meremehkan. Itulah kejatuhan yang sebenarnya bagi para perfeksionis. Bisa jadi yang lain tampak tak sebaik punyanya, akan tetapi memberi kemanfaatan lebih banyak tanpa sepengetahuan sang perfeksionis.
3. Jangan berpikir bahwa semua orang punya pemikiran yang sama dengan sang perfeksionis.
Terkadang, sang perfeksionis akan berkata, bagaimana bisa dia tidak melakukan 'ini' dulu, kan dia seharusnya sudah berpikiran kesana. Kog bisa ya dia gak ngerti.
Nah, inilah penyakit orang perfeksionis. Terkadang ia terlalu berharap semua orang lain sesuai standardnya, dan menganggap standardnyalah yang paling baik. Orang lain yang tidak sesuai dianggapnya di bawah levelnya, padahal belum tentu demikian. Orang perfeksionis perlu belajar bahwa semua orang punya karakter berbeda-beda yang hendaknya dihargai dan diarahkan dengan semestinya jika nampak kurang tepat. Bukan untuk dicela.
Beberapa catatan di atas tak semua belum dijalankan sang perfeksionis. Jika kamu perfeksionis, beruntunglah. Dan jangan lupa tetap rendah hati :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar