Ada kelebihan pada Nabi & Rasul ketika akan wafat, Allah mengutus malaikat pencabut nyawa untuk izin terlebih dahulu kepada sang Rasul apakah bersedia diambil nyawanya saat waktu itu. Kita mengenal dialog-dialog kisah malaikat Izra'il dengan Nabi Daud, dan Rasulullah saw ketika akan mencabut ruhnya. Kali ini, kisah Nabi Ibrahim ketika Izrail mengetuk pintu rumahnya saat waktu wafat hampir tiba.
Malaikat 'Izra'il: Assalamu'alaikum
Nabi Ibrahim: Wa'alaikumsalam, siapa engkau?
Malaikat 'Izra'il: Aku malaikat yg diutus Allah untuk mengambil nyawa engkau, wahai Nabi..
(Manusia mana yang tidak gemetar hatinya mendengar dirinya akan mati, sekalipun sekelas para Rasul? Namun, bedanya dengan manusia biasa, para Rasul menanggapinya dengan tawakkal dan penuh keikhlasan)
Malaikat Izrail: Aku diutus Allah untuk meminta izin terlebih dahulu akan mengambil ruhmu kembali, wahai Nabi Ibrahim. Berkenankah engkau?
Nabi Ibrahim: Bagaimana Allah tega mengambil nyawa kekasih-Nya sendiri?
Malaikat Izra'il pun kembali untuk bertanya pada Allah apa jawaban yang akan disampaikan pada Nabi Ibrahim, dan inilah jawaban dari Allah melalui malaikat.
Malaikat Izra'il: Bagaimana seorang kekasih tidak rindu bertemu kekasihnya?
#Subhanallah, cinta yang menggetarkan lubuk hati. Benar-benar kisah cinta yang murni dan meneteskan kerinduan bertemu Sang Khaliq :')
Allah pun akan rindu pada hamba-hamba-Nya yang benar-benar mencintai Allah di dunia dan mengharapkan pertemuan kembali kepada-Nya.
didengar dari taujih Ustad Tifatul Sembiring
Sabtu, 8 Maret 2014
pukul 17.00 WIB lebih
di Yogyakarta