Kamis, 22 November 2018

Aliran Rasa #melatihkecerdasan

Jujur diminta bikin proyek kali ini, kepala ngeblank, mungkin karena bertepatan dengan momen nyoba tes cpns dan tinggal di tempat baru. Pikiran bercabang dan kurang fokus mengoptimalkan beberapa hal termasuk proyek family di kelas Bunsay kali ini.

But anyway, alhamdulillah ada mbak korlan Ran yang mencolekku saat itu. Sayang sekali aku masih belum ada waktu nulis sejak saat tercerahkan saat itu. Dan meskipun terlambat menuliskan kisah Melatih Kecerdasan Anak untuk disetor sesuai jadwal, insyaAllah akan kutuntaskan segera.

Bersyukur sekali aku dan hamas masih terus seharian bersama setiap hari sembari mencoba hal-hal baru dan merutinkan skedul harian. Meskipun betul, jika tanpa perencanaan, tak terasa apa saja yang ingin distimulasi dan terkadang berakhir terlupa atau ter-excuse dengan kejadian lain.

Apapun itu, semangat Bunda!
Allah bersama hamba yang bersabar.
Dan hasil tak mengkhianati usaha 😊

Membangun Kecerdasan Anak #1

Project family
Bunda feat Hamas 😍

Sebenarnya agak bingung dapat tugas project family kali ini mau bikin kegiatan apa bareng si kecil. Meskipun setiap hari bersama, ternyata jika tak dimaknai seperti ini bisa terlewati tanpa tau kita sudah melakukan apa untuk tumbuh kembang dia.

Dan kali ini, Hamas dan bunda ingin mencari teman bersama. Di tempat tinggal baru banyak anak-anak dengan rumah berdekatan. It's time to make friends. 😍👍

Siang hari, setelah Hamas makan dan tidur sebelumnya, kini waktunya dia bermain. Dia bersemangat sekali merangkak keluar rumah. Di depan rumah ada tumpukan pasir yang kata tetangga dikhawatirkan jadi tempat kucing berak, jadilah Bunda putar otak agar ia tak bermain di situ.

Pas sekali, Bunda melihat ada mbak Nada (seusia Hamas lebih tua beberapa bulan) sedang berjalan menuju mbak penjual jamu. Bunda gendong Hamas menuju kesana dan voila! Ternyata sudah ada beberapa anak laki-laki di sana. Alhamdulillah.. Hamas pun berkenalan dengan mereka. Ada Dito (7m), Aji (+-3y), Arga (+-5y), Candra (+-6y).

Hamas begitu senang dengan kehadiran teman. Ia menjulurkan tangan kepada teman terdekatnya (Tito). Maksud hati ingin berkenalan mungkin ya, namun ia melakukannya dengan 'keruwekan' (apa ya kata lainnya 🤔) semacam tangan menggaruk-genggam dengan gemas.

"Lho adiknya dielus nak, sayang itu dielus ya. Kalau di'keruwek' nanti sakit. Bisa nangis kalau sakit." Bunda pun menjelaskan sambil mencontohkan pada tangan Hamas bagaimana itu 'elus' dan menggambarkan sakitnya 'keruwek'.

Setelah mbak Jamu pergi, para anak pun pindah ke teras yang lebih teduh di rumah tetangga. Banyak mainan di sana. Hamas berbinar lagi melihatnya. Ia mulai beraksi mengaduk mainan di dalam bak truck kecil lalu menuang isinya tersebar kemana-mana. 😅

Hamas yang masih berusia 18m bermain sendiri di sana, di tengah anak-anak yang juga baru main sendiri (ifa 3y dan tito 7y). Tak apa, temani saja sembari ajak bicara.

Hari ini proyek Bunda dan hamas bersosialisasi sukses. Semoga terus berlanjut ya.. dan semakin dekat dengan tetangga.😄

7 November 2018

#gamelevel3
#kelasbundasayang
#institutibuprofesional