Kamis, 27 September 2018

Aliran Rasa

Aliran Rasa

Berlatih Komunikasi Produktif dalam tantangan game level pertama dari kelas Bunsay ini betul-betul nano-nano rasanya. Apalagi terbilang diri ini jarang ngobrol dengan sesama anggota keluarga. Saat butuh ilmu tentang komunikasi, tepat sekali timing game komunikasi ini diberikan.

Tapi hei, kenapa beberapa komprod masih kehilangan bentuk penerapannya ya ketika di dunia nyata, saat berusaha menerapkannya. Ngeblank gitu ketika udah mau berubah jadi kata-kata atau gestur tubuh. Belum lagi ketika lupa poin dari komprod. Seakan asal saja melakukan teori yang teringat.

Ya, dari frekuensi komunikasi itu sendiri, memang betul sangat pe-er bagi saya pribadi. Karena merasa bayi belum terlalu bisa merespon, suami juga jauh ditambah kesibukan berolshop dan bergadget ria, plus bawaan watak, akhirnya frekuensi itu terabaikan. Sungguh butuh keseriusan dan usaha untuk meng-upgrade kapasitas diri ini dalam berkomunikasi. Tulis menulis justru lebih nyaman daripada ribut dalam kata-kata dan beradaptasi dengan nada.

Intinya adalah pembiasaan. Game kemarin untuk mengawali saja. Dan keberhasilannya ditentukan dari sekontinyu apa diri ini terus mencoba dan mengevaluasi pelaksanaan komunikasi produktif.

Kamis, 20 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 14


Hari ke 14, semuanya merasakan gak ya?  Demam animo pendaftaran CPNS? Hola, mommy-mommy muda anak baru satu (aka mahmud abas) begini gak lepas dari keributan itu. Padahal anaknya belum lagi 2 tahun dan masih full breastfeeding.
.
Ya, memberitahukan maumu pada orang tercinta di sekitarmu saat mood sedang memburuk (baca: nahan emosi) itu sungguh luar biasa menguras energi jiwa. Saat seperti ini berusaha santai, tak perlu banyak menanggapi, mengiya-iyakan saja bisa menjadi benteng pertahanan sementara.
.
Sementara saja. Kenapa? Karena pamungkasnya adalah engkau beri tahu baik-baik, atur strategi menghadapi kemauan orang sekitarmu yang begitu perhatian agar tak kecewa dan tak tersakiti begitu mendalam. Tapi engkau harus ingat, mengorbankan dirimu demi kebahagiaan orang lain tak selalu baik. Alangkah baiknya, jika keputusan yang terlihat mengorbankan diri itu sejatinya memang kau ridhoi dan yakini membahagiakan dirimu pula.
.
#hari13
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 13


Hari ke 13, berkomunikasi produktif benar-benar perjuangan buat bisa istiqomah melatihnya. Seperti pada bayi belum berusia 2 tahun, yang tak memberikan feedback langsung berupa kata-kata, tentu saja harus lebih bersabar, lebih konsisten, dan lebih rajin sebagai ibu aka orang tuanya.
.
Sedangkan dengan ayahnya yang berjauhan, ini hari pertama kami berhasil video call di pagi hari. Alhamdulillah.
Berhasil karena harus mengalah duluan ngecall. Soalnya kalau di call sering gak taunya karna hp disilent. Dan berdoa semoga mengingat komitmen semalam mau nyoba rutin menelpon. πŸ˜†
.
Dan pertanyaan kedua dari games ini, pertanyaannya rahasia ya tapiπŸ˜™ membuat kami jadi lebih bergelora saat menghubungi satu sama lain. Ya, jadi ada sesuatu yang lebih diingat daripada jika kami nge-WA tanpa tujuan apapun selain mengobrol biasa.
.
Salah satu komunikasi produktif adalah menciptakan timing yang tepat ketika berbicara dengan seseorang. Kenali dari kebiasaan atau ciptakan kebiasaan mengenai timing tersebut.
.
#hari13
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 12

Hari ke 12, berjauhan tempat membuatku ingin lebih dekat dengan suami. Tercetuslah ide games pertanyaan '7 Hari Mengenal Semakin Dekat'. Kami bergantian bertanya satu sama lain tentang hal yang kami ingin tahu dari diri satu sama lain.
.
Menyenangkan ternyata. Kami membangun komitmen ulang, mengevaluasi, belajar menata kata agar saran tidak begitu menghakimi dan menggurui. Komunikasi produktif memperbarui cinta kami.
.
#hari12
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#kelasbundasayang
#institutibupeofesional

Minggu, 16 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 11


Hari ke 11, ketika Ayah dan anak bertemu ini saatnya liburan sederhana buat Bunda. Seperti hari ini. Belajar menghadapi komunikasi produktif kepada orang terdekat.
.
Alhamdulillah, Hamas semakin pintar memahami saat Bunda pamit keluar sebentar naik motor tanpa nya, ia tak rewel dan tak merengek ikut. "Bunda pergi ya Nak, InsyaAllah segera pulang begitu selesai agenda *** (menyebutkan namanya)." Ya, ini mengajarkan padanya untuk pamit dengan jelas saat pergi dari rumah.
.
Mengutarakan beberapa hal pada Ayah tentang sesuatu yang harus didiskusikan juga perlu sekali cari timing yang tepat. Misalnya setelah makan, minum teh, atau setelah ehm begituan itulah yang suami istri paham.
.
Nah hari ini betul-betul membelajarkan. Saat kita menikah, tak hanya berdua, komunikasi pada keluarga besar juga hendaknya dibangun.
.
#hari11
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 10


Hari ke 10, Ayah Hamas sudah jadwalnya pulang ke rumah setelah dua minggu merantau. Namun kali ini bertepatan juga dengan selamatan syuro di rumah simbah letaknya tetangga kota. Nah kemana kah ayah pulang? Apakah ke rumah kami atau ke rumah simbah?
.
Acaranya malam hari. Dan sepertinya Hamas sudah tidur jadwalnya. Akhirnya diputuskan ke rumah simbah saja. Itu setelah sepanjang hari berubah-ubah terus keputusannya. Namun syukurnya kali ini tidak ada miskom lagi dengan ayah. Alhamdulillah.
.
Tentang cerita Hamas hari ini, dia dipijat oleh tukang urut langganan kami. Uniknya, sedari dia mulai mengenali orang-orang, tiap kali baru melihat mbah tukang urut padahal belum diapa-apakan sudah menangis duluan. Setiap kali pijat selalu drama. Ia berusaha melepaskan diri dari pijatan. Padahal setelah pijat, tidur menjadi lebih nyenyak.
.
Untuk healing rasa takutnya dipijat, kami terus mengulang-ulang sounding, "Dipijat mbah *** badannya enak kan? Dipijat endak sakit. Badan jadi enak. Bobok nyenyak. Iya kan? Coba sini dipinyik-pinyik." sambil kami praktekkan memijatnya langsung. Dia senang sekali dipijat orang rumah meski masih takut dengan orang lain yang memijatnya.
.
Alhamdulillah hari ini sudah ada perkembangan, dia tak lagi langsung menangis melihat tukang urut langganan kami. Dan ketika dipijat, badannya mapan sendiri tapi lucunya dia menangis.
.
Hihi menggemaskan. Alhamdulillah sehat terus ya, Nak. Teruslah bertumbuh.
.
#hari10
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Sabtu, 15 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 9

Hari ke 9, alhamdulillah Hamas sudah sehat lagi. Dan syukurlah pagi ini ia sudah mau makan banyak lagi. Disuapi nasi dan sayur lahap sekali seperti kelaparan. Alhamdulillah nafsu makannya sudah pulih.
.
Ah ada posyandu untuk timbang berat badan Hamas. Seperti biasa, sounding dan briefing sebelum berangkat sudah kulakukan. "Hamas nanti berangkat sama uti ya. Ditimbang berat badannya di ayunan. Ndak usah nangis ya. Di sana banyak mainan juga setelah ditimbang boleh main sepuasnya. Makan jajan dari posyandu juga boleh."
.
Dia pintar sekali hanya menangis ketika ditimbang setelah itu asyik bermain. Hamas berumur 15 bulan tapi belum bisa jalan. Meski demikian, begitu rajin dia jalan berpegangan dinding lalu siapapun yang sedang menemaninya bermain akan bersorak, "Ya pintar, Hamas bisa jalan. Yuk tangannya dilepas. Hamas bisa berdiri sendiri."
.
Doakan hamas bisa segera bisa jalan ya, Bunda.
.
#hari9
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Jumat, 14 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 8

Hari ke 8, saat badan anak menghangat dan yang dia mau hanya nenen saja. Dan sepertinya ia jenuh di rumah terus karena selama seharian sebelumnya cuaca berangin hingga ia tak bisa main keluar seperti biasa.
.
Sore hari setelah bangun dari tidur siang yang alhamdulillah memperbaiki kondisinya jadi lebih sehat, akhirnya eyang putri Hamas berencana mengajaknya arisan karena tempatnya nanti akan ramai anak-anak kecil juga.
.
Mulailah sounding kalau nanti di tempat arisan, Hamas pintar. Hamas bermain dan tidak rewel menangis. Hamas juga boleh makan yang banyak. Harapan emaknya karena sebelumnya Hamas susah sekali menelan makanan entah  mungkin disebabkan karena lidahnya menjadi lebih tidak enak merasakan makanan ketika sakit.
.
Dan sore hari pun terasa luang, alhamdulillah ketika pulang dapat kabar bahagia kalau Hamas makan banyak camilan di sana. Ia mau bermain tanpa menangis di keramaian.
.
Alhamdulillah nak, sehat selalu ya. Semoga besok lebih menyenangkan.
.
#hari8
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Kamis, 13 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 7

Hari ke 7, berlatih komunikasi produktif ini benar-benar perjuangan. Alhamdulillah akhirnya bisa video call sama suami meskipun pembicaraan masih seputar suasana dan kondisi masing-masing saat menelpon.
.
Sedangkan komunikasi dengan anak, tantangan kali ini memahami bahasanya yang belum bisa bicara. Seharian ia tak menelan makanan. Makanan masuk ke mulut lalu dikeluarkan lagi. Tak ada makanan yang membuatnya berselera. Bunda bertanya-tanya ada apa dengan Hamas.
.
B:"Hamas kelihatan dari mimik wajah dan mulut kalau ingin makan karena lapar. Tapi mengapa makanannya dikeluarkan terus? Bosan ya? Atau ada sariawan? Atau rasanya ndak enak ya? Makan yuk nak biar perutnya ndak lapar lagi."
Seharian Bunda investigasi dengan mencoba makanan lainnya. Roti, telur, nasi, biskuit, tapi semua sama. Tidak ditelan.
.
Sepertinya ada yang tidak nyaman ditubuhnya. Agak hangat pula. Dia sebenarnya ingin makan terbukti selalu membuka mulut ketika disuapi. Ujung-ujungnya nenen. Namun apakah lidahnya terasa tidak enak? Sepertinya begitu. Badannya kurang enak.
.
Baiklah, nanti saatnya pijat ya anakku. Bersabarlah, Bunda carikan lagi makanan yang kamu bisa telan. Semoga cepat sehat sedia kala.
.
#hari7
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Rabu, 12 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif -Hari 6

Hari ke 6,sebuah tantangan membuatnya tetap ceria tanpa kehadiran uti yang sering mengajaknya bermain. Hari ini uti seharian keluar kota.
.
Nah, ternyata membuatnya mau makan benar-benar perjuangan. Menu sarapan yang ia tak selera lantas 3 suapan sudah.
B:"Hamas yuk a' lagi."
H: (makanan masuk tapi dia keluarkan lagi)
B:"Tempe ini enak lho,, Mas. Apa agak keras ya? Apa Hamas mau makan yang lain? Hamas mau telur goreng? Tunggu dulu ya nanti Bunda gorengkan."
H: (ia pun berhenti makan)
.
Saatnya menggoreng telur, dan siap, ia pun lanjut makan dengan senang. Tak lama, telur pun tidak habis. Selanjutnya menemaninya bermain. Ia suka mobil kakeknya. Membujuknya agar tak lama di mobil beberapa kali dicoba namun Hamas sudah lompat-lompat di dalam mobil. Intonasi tak sabaran mulai meluncur. Aku pun berusaha mengendalikan agar tidak salah pilih kata dan nada. Benar-benar ya komunikasi produktif melatih kesabaran Bunda dalam berkomunikasi ke anak. Semangat.
.
#hari6
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 5

Hari ke 5, belajar intonasi dan pilihan kata yang baik.
.
B:"Hamas sholih..maem dulu yuk.."
Yang dipanggil ngeloyor ke jendela.
Bunda pun mengekor sambil menyiapkan suapan makanan. Begitu mendekat,
B:"Aaa.. yuk ak dulu" (memintanya buka mulut sambil menyodorkan makanan)
H: (buka mulut lalu mencaplok makanan) tapi tak lama kemudian, dia me'lepeh' sebagian makanan.
.
B:"Hamas kenapa nak makanannya dilepeh? Rasanya gak enak?" (Mengatur intonasi dengan senyum dan berusaha tidak menaikkan nada sambil mengatur hati supaya tidak terbawa emosi, berpikir, 'mungkin kebanyakan waktu nyuapin')
Selanjutnya, "Yuk coba lagi."
H: (masih mangap lagi, alhamdulillah)
B:"Anak pintar. Makan yang banyak ya supaya badan Hamas sehat, kuat, bisa lekas berjalan :)"
.
Mendampinginya terkadang masih suka alfa bersuara kencang terkejut maupun memilih kata negatif. Maafkan Bunda ya, Nak. InsyaAllah Bunda akan belajar terus lebih baik. Bunda sayang Hamas.
.
#hari5
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Senin, 10 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 4

Hari ke 4, sounding mau berangkat ke pengajian di siang hari. Di sana ia biasa saja tak menangis, tapi sebagai gantinya tak berhenti bergerak. Acara yang di dalam ruangan pun tak optimal diikuti. Namun syukurnya banyak hal baru yang menjadi objek mainan my sweet baby, Hamas.
.
Terutama ketika harus menerangkan yang boleh dan tidak serta nama benda baru baginya. Hmm menyenangkan meski cukup lelah berjalan.
.
#hari4
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Minggu, 09 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 3

Memasuki hari ke-3, tantangan ini semakin seru. Hari ini dengan Ayah masih belum bisa video call. Dari chat, kami saling utarakan kendala masing-masing. Tunggu, sepertinya ada yang belum clear. Oke, reminder untuk clarify ke Ayah nanti :)
.
Serunya hari ke-3 justru dengan Hamas, my handsome baby 15 months old. Ceritanya, hari sabtu kemarin ada kondangan di dua tempat. Dari jauh daku chat meminta izin ayah Hamas untuk mengajak Hamas menghadirinya. Ayah oke, aku pun menyiapkan Hamas bermain role play agar nanti tak rewel di keramaian.
.
Mulailah sounding dari pagi,
B:"Hamas, nanti ke nikahan temen Bunda ya.. tempat orang ramai berkumpul mengucapkan selamat karena sudah menikah. Nanti waktu masuk ruangannya, Hamas digendong Bunda terus salim sama tante."
H:"..." (Asyik bermain di atas kasur, looked no attention πŸ˜…)
B:"Sipp. Anak Bunda pintar sudah paham. Hamas waktu digendong Bunda nanti jangan nangis ya.. boleh maem atau dituntun jalan kalau mau :)"
H:".." (Senyum-senyum)
.
Dan menuju pukul 11 siang, jam keberangkatan kondangan, Hamas Bunda latih digendong dan berpura-pura antre saliman sama manten, selain ajak Hamas main seperti biasa.
.
Singkat cerita, saat perjalanan menuju tempat kondangan pertama, Hamas tertidur. Eyangnya memangku di kursi mobil bagian depan. Sampai di tempat, eyangnya bersikukuh menggendong padahal Bunda sudah siap menggantikan nggendong. Ya sudahlah daripada ribut bikin Hamas terbangun.
.
Waktu antrean salim manten, Hamas bangun dan menangis kencang. Aku pun sigap memintanya dari eyang yang sudah separuh jalan ke tempat manten berdiri. Aku membawanya ke tempat terbuka agar dia tidak terlalu kaget dengan suara kencang lagu-lagu pernikahan.
.
Tak lama ia pun berhenti menangis. Tak lupa ku sounding lagi bahwa ia sedang berada di tempat nikahan temen Bunda. Saat itu ada tetangga yang menyarankan agar aku segera mengambil hidangan yang bisa disuapkan ke Hamas. Aku merasa itu ide bagus dan memutuskan mengambil es yg ada buah alpukat dan kelapa serutnya.
.
Sayangnya, sampai dua tempat kondangan, Hamas tak mau disuapi sedikitpun. Tapi overall, ia tak rewel hanya merasa asing. Saat pulang ke rumah barulah ia lapar minta makan. Ah, soundingnya kurang ya, harusnya ditambahkan ikut makan sekalian di tempat kondangan.
.
Tak apa, semoga besok lebih baik lagi.
.
#hari3
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Sabtu, 08 September 2018

Tantangan Komunikasi Produktif - Hari 2

Tantangan hari ke 2 ini menguji hati agar tidak berprasangka buruk terlebih dahulu.  Menguji hati agar lebih sabar.
.
Setelah subuh, Ayah janji mau video call. Setelah ditunggu-tunggu, tidak ada kabarnya. Baru jam 8 pagi mengabari ternyata sinyal buruk di sana. Syukurlah bukan hal yang lebih buruk.
.
Dan kemudian menyemangati Ayah yang sedang bekerja.
.
Sore hari yang luang, bersyukur bisa video call dengan ibu mertua yang kangen cucu.
.
Dan malam gantian Ayah yang video call tapi Bunda sedang menyusui Hamas. Betul sekali, menikah hendaknya meluaskan ruang pemakluman dan kesabaran yang besar. Semoga besok menyenangkan :)
.
#hari2
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Jumat, 07 September 2018

Komunikasi Produktif - Hari 1

Tantangan 10 hari pertama game level 1 bertema komunikasi produktif ini betul-betul mak jleb rasanya. Pas banget. Butuh ilmunya buat diterapkan ke orang-orang tercinta di sekitar kita.
.
Alhamdulillah, yang bikin melting itu saat paksu sedari awal sangat mendukungku ikut kelas di IIP, "Bun, udah dapat materi  apa aja di kelas Bunsay? bagi-bagi materinya ke Ayah juga ya." #uwahh, siappp grak!
.
Dan hari ini, dimulailah kami berpartner untuk memperbaiki komunikasi agar menjadi lebih produktif. Meski jauh, tak menjadi halangan kami berusaha menerapkannya. Ya, yang penting bahagia dan positif thinking, pasti Bisa!
.
Clarify and Clear. Poin ini intinya menyederhanakan kalimat. Dan memastikan kalimat itu mudah dipahami.  Perempuan kadang-kadang suka sekali memberi tau semua informasi sekaligus. Padahal itu bisa bikin pasangan terkadang lupa rentetan kedua dan seterusnya dari kalimat informasi itu.
Contoh: "Yah, tolong nanti matikan air di kamar mandi ya kalau sudah penuh, sekalian tutup bak mandinya, habis itu belikan Bunda sabun, sampo, sama gula di toko depan ya, sabun kita habis, lainnya tinggal dikit."
.
Nah, baiknya beri tahu satu per satu.
Contoh lain yang nyata hari ini,
"Ayah sudah baca ebook-nya? Biar kita mulai tantangan ini sama-sama :)"
Stop. Cukup ngetik ini dulu via WA. Tunggu dulu respon Ayah.
Padahal dalam hati, udah pengen banget nanya lagi, "Ada yang belum paham? Mau mulai kapan?" Hehe untunglah bisa dikendalikan. Baru setelah respon pertama 'sudah', meluncurlah pertanyaan tadi.
.
Game komunikasi ini juga melatih kesabaranku. Menunggu balasan itu sesuatu. Tapi sebenarnya sudah biasa karena sehari-hari memang begitu. Saling menunggu sapaan chatting :)
.
Ini dia poin selanjutnya, tahu kapan waktu paling enak pasangan bisa diajak ngobrol. Bisa juga dengan mengamati sehari-hari atau tidak ada salahnya bertanya langsung. Tadi sekalian saja aku pastikan. Dan wow, ternyata laki-laki itu to the point. Jelas, lugas dan tepat. Jadi tahu sekarang kapan waktu paling nyaman menghubungi.
.
Dan hari ini belajar juga memperbanyak pujian, mengubah kalimat interogasi jadi refleksi pengalaman, membuat kalimat menjadi lebih detail to the point dengan bahasa yang nyaman. Alhamdulillah, semoga besok lebih baik lagi 😊
.
#hari1
#gamelevel1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional