Jumat, 22 Januari 2016

Film 3: Alif Lam Mim yang Tayang Di NET TV

Saya sebagai penonton Film 3 (Alfi Lam Mim) yang ditayangkan di bioskop, merasa bahwa film 3 yang ditayangkan di TV dan rilis di masyarakat itu telah menggeser makna yang dibawa film di awal. Apa pasalnya? Sebabnya antara lain karena banyak dialog pemain yang di-cut (potong) alias dihilangkan dari film awalnya, sehingga film 3 yang beredar luas dengan label NET TV di masyarakat sekarang ini sudah bukan yang ditonton bersama di bioskop awalnya.

Film 3 yang ditonton saat Nobar (nonton bareng) KOPFI (Komunitas Pecinta Film Islami) Jogja, durasinya saja sudah sangat pendek, hanya sekitar satu setengah jam. Namun, dengan dialog full tanpa pemotongan, menjadikan karya Anggy Umbara ini penuh makna dan sangat berkesan. Banyak pelajaran yang bisa diambil lewat dialog-dialog tersebut. Seperti kehangatan keluarga Lam di meja makan. Saya rasa itu tidak mengandung SARA, tapi tetap dipotong juga. Akibatnya, film yang sudah mengangkat tema serius ini kesannya tambah 'horor' saja.

Saya mengerti, Film 3 mengangkat tema kontroversial dalam pandangan masyarakat Indonesia pada umumnya. Namun genre film ini seperti yang saya ulas di Testimoni Penonton Film 3: Alif Lam Mim, adalah action, romance, dan religi. Jujur saja, gereget ketiganya jadi kurang terasa di film 3 yang tayang di televisi. Saya berharap, para penonton film 3 yang telah dirilis tidak berpuas diri menontonnya sendirian, karena Anda sedang ter'tipu' dan kehilangan dialog-dialog penting. Saran saya, menontonlah bersama dengan salah satu teman Anda yang sudah pernah Nonton bareng Film 3: Alif Lam Mim yang diadakan oleh KOPFI atau yang ketika itu ramai-ramai ditayangkan di bioskop CGV Blitz berbagai kota sebelum rilis di televisi. Tentunya teman Anda harus orang yang 'titen' atau pemilik memori yang kuat agar dia bisa memberi tahu Anda bagian mana yang hilang dari Film 3 yang telah ditayangkan di televisi.

Anyway, saya sangat apresiasi pada NET TV yang mau menayangkan film ini pertama kali di pertelevisian Indonesia. Dan masukan saya pada pihak pen-"sensor" adegan dalam film, agar lebih balance lagi. Film yang memotivasi dan membuka cakrawala masyarakat terhadap dunia pemerintahan yang penuh strategi semoga tak hanya berakhir di sini. Namun akan ada seri selanjutnya dari film 3 yang sangat ditunggu kehadirannya. Mari dukung perfilman Indonesia berkembang menjadi perfilman yang berisi hal-hal positif dan mendukung kemajuan moral bangsa serta mendidik anak bangsa menjadi kreatif, inovatif, dan cinta tanah air.

Cuplikan film 3 yang tayang di NET TV dan telah beredar luas di masyarakat