Jumat, 26 Januari 2018

Wahai

Wahai Para Pencela
Kritik pedasmu menghujam bagai sembilu
Tajam mengiris hatiku

Wahai Para Penasehat
Selalu saja di dada ini ada berat
Saat kata-katamu selalu tepat

Mengapa oh mengapa
Pencela dan penasehat tak berbeda
Sama-sama beri maklumat
Berharap diri seperti yang dinasehat

Tapi mengapa oh mengapa
Pencela dan penasehat setipis membran batasnya
Di telinga menggelitik
Di dada nyeri bergemuruh

Tak mengapa oh tak mengapa
Yang disuka tak selalu betul adanya
Yang dibenci tak selalu buruk tampaknya

Maka senantiasa bersihkan jiwa
Agar setiap perkara
Beri kebaikan di jiwa

Minggu, 14 Januari 2018

Ketika Situasi Awkward Terjadi

Pernahkah merasa serba salah?
Ingin melakukan sesuatu tapi bagai makan buah simalakama?
Ya, rasanya benar-benar menguras tenaga, lahir-batin.
Pusing tujuh keliling.
Tapi keputusan harus tetap diambil.
Manakah yang mencegah keburukan lebih besar dahulu.
Meski rasanya juga tetap salah saat keputusan akhirnya harus diambil,
Setidaknya satu masalah untuk memilih terselesaikan.
Satu masalah lain yang muncul, tinggal dipikirkan lagi solusinya.

Sabtu, 06 Januari 2018

Ayun, Kamu Cantik (bagian 2)

Ayun tak mau kepikiran terus, tapi apa daya, otaknya tak mau diajak kerja sama. Ia ingin berhenti mengingat-ingat kejadian telepon tadi pagi, namun isi pikirannya malah mengulang-ulang kejadian itu seperti putaran kaset rusak. Ayun bertekad mengalihkan perhatiannya.

Tapi Ia tak bisa.

Ia sudah mencoba membaca buku, mengerjakan tugas kuliah, online, bergantian dari siang ke sore. Di sela-sela aktivitasnya, tetap saja kepikiran.
Ah, mungkin Allah ingin aku ambil pelajaran dari kejadian ini, terbetik tiba-tiba kalimat itu di hati Ayun.

Sore hari, sambil menunggu giliran mandi, Ayun mulai merenungkan hikmah kejadian tadi pagi. Tiba saat air mengguyurnya di kamar mandi, tiba-tiba ia teringat akan segala hal sampai hari ini apa saja yang sudah dilakukannya untuk mempersiapkan diri memasuki kehidupan baru sebagai seorang istri dan kelak ibu. Ayun merasa dirinya lebih banyak lalai dan melakukan hal yang sia-sia

Allah sayang sekali padaku, pikirnya.
Dia ingin mengingatkanku dengan kejadian ini.
Dia ingin aku sadar, sudah siapkah aku menikah?
Jadi istri,
Kelak punya anak dan jadi ibu,
Sudahkah aku punya ilmu?
Padahal waktu cepat berlalu
Dan tiba-tiba saja sudah hampir waktunya masuki kehidupan baru
Dengan orang yang kelak jadi suamiku.

~Bersambung~